Hal-hal Sepele yang Sering Dilupakan oleh Web Developer (Bagian 3)

Author: · Published: October 25, 2014 · Category: Pemrograman PHP 

Di dua artikel dengan judul yang sama dengan artikel ini sebelumnya (Bagian 1 dan 2), Penulis menyoroti mengenai ketidakkonsistenan tampilan/tema di sebuah Aplikasi Web. Hal yang sering dianggap sepele oleh Web Developer tapi bisa membawa dampak bagi kenyamanan Pengguna.

Di artikel ini kita menyoroti hal lainnya yang terkait dengan pola bekerja dalam membangun sebuah Aplikasi Web. Ini juga sering dianggap sepele oleh Web Developer, dan akibatnya juga sering menyebabkan Web Developer kesulitan ketika memutahirkan Aplikasi Web tersebut di waktu mendatang.

Contoh yang paling sering terjadi adalah, Web Developer selalu mencari kode/script dari Internet untuk menghasilkan fitur tertentu. Mereka akan mencobanya terlebih dulu, dan jika cocok, lalu menerapkannya ke dalam Aplikasi Web yang dikembangkannya. Biasanya, hal ini dilakukan dengan memasukkan (copy and paste) kode tersebut langsung ke file script di sisi Aplikasi Web. Setelah itu, maka urusan selesai. Pernah mengalami ini? Sepintas memang tidak ada yang salah di sana. Toh, fitur yang diinginkan sudah berhasil ditambahkan.

Tapi tahukah Anda, bahwa cara-cara konvensional seperti itu ternyata bisa mempersulit hidup Anda sendiri sebagai Web Developer? Mengapa? Karena ketika Anda mengembangkan kembali Aplikasi Web itu di waktu mendatang, Anda biasanya sudah tidak ingat lagi dengan fitur-fitur apa saja yang sudah pernah ditambahkan di sana. Apalagi jika Anda mengembangkan beberapa Aplikasi Web sekaligus.

Karena penasaran, maka Anda akan membuka kembali satu per satu file script di Aplikasi Web tersebut, melihat-lihat kode mana saja yang dulu ditambahkan, lalu mencoba untuk mempelajarinya kembali. Syukurlah kalau Anda masih bisa mengingat sekaligus memahaminya. Tapi, bagaimana kalau Anda sendiri bingung, kode yang mana saja yang dulu terakhir Anda tambahkan? Bagaimana jika Web Developer lain yang harus meneruskan pengembangan Aplikasi Web tersebut, dan dia tidak tahu kode mana saja yang berubah pada versi sebelumnya? Anda pernah mengalami hal seperti itu?

Tentu saja kondisi tadi bisa kita hindari jika kita memiliki pola kerja dengan konsep yang terstruktur. Penulis ingin membuka wawasan Web Developer bahwa sudah seharusnya sejak awal Web Developer menggunakan metode pengembangan Aplikasi Web yang teratur. Mudah dilakukan pada saat fase pengembangan, dan mudah juga dilakukan ketika Aplikasi Web dikembangkan atau dimutahirkan kembali pada waktu mendatang. Pengertian Mudah di sini berarti efektif dan efisien.

Penulis sangat bersyukur bisa mengenal PHPMaker, sebuah tools pengembangan Aplikasi Web yang memiliki pola terstruktur dan sangat rapi. Sampai suatu saat Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tools ini benar-benar melatih Web Developer untuk bekerja dengan disiplin. Dengan menggunakan tools tersebut, maka kita sebagai Web Developer dapat menambahkan fitur baru melalui penambahan kode pada kerangka kerja yang tersedia di dalamnya. Kita dapat menambahkannya dengan sangat mudah dan cepat.

Setiap perubahan yang kita lakukan di Aplikasi Web bisa dikenali dengan mudah hanya melihat cetakan tebal pada bagian kerangka kerjanya. Kode yang akan ditambahkan bahkan sudah diarahkan supaya menggunakan pola yang dipakai oleh kerangka kerja tadi. Akibatnya, terjadi penyederhanaan (simplifikasi) kode yang ditulis Web Developer. Contoh, untuk menerapkan business logic tertentu, Anda cukup hanya menulis beberapa baris kode saja. Dan yang paling penting lagi, semua hasil pekerjaan kita akan disimpan dalam sebuah file project yang terintegrasi.

Dengan demikian, ketika kita memutahirkan Aplikasi Web ini di waktu mendatang, maka kita tinggal memanggil file project tadi dari PHPMaker. Semua hasil pekerjaan kita sebelumnya akan dimuat kembali, dan kita dapat menelusuri perubahan apa saja yang terjadi di versi sebelumnya. Kita bahkan menjadi tidak perlu lagi membuka satu per satu file yang terdapat di sisi Aplikasi Web kita. Web Developer baru sekali pun bisa mempelajari sebuah Aplikasi Web cukup hanya melalui file project tadi.

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menggunakan pola kerja yang rapi dan terstruktur dalam mengembangkan Aplikasi Web? 😀

Related Articles

  1. Meng-override Style di Aplikasi Web yang Dihasilkan oleh PHPMaker
  2. Menyisipkan Business Logic Saat Record Ditambah di Aplikasi Web dari PHPMaker
  3. Mengenal Fitur Sinkronisasi di PHPMaker
  4. Hal-hal Sepele yang Sering Dilupakan oleh Web Developer (Bagian 4)
  5. Mengapa PHPMaker Bisa Men-generate Kode PHP dengan Sangat Cepat?
  6. Hal-hal Sepele yang Sering Dilupakan oleh Web Developer (Bagian 1)
  7. Mengenal Theme di Aplikasi Web yang Dihasilkan oleh PHPMaker
  8. Mengenal User Code di PHPMaker
  9. Mengenal Custom Files di PHPMaker
  10. Tips Menyimpan File dengan Nama Kita
  11. PHPMaker = {PHP Code Generator + PHP Framework + CSS dan Javascript Framework}
  12. Open API/Swagger pada WEB API (ASP.NET CORE)
  13. Hal-hal Sepele yang Sering Dilupakan oleh Web Developer (Bagian 2)
  14. Mengenal Server Events di PHPMaker
  15. Prinsip-prinsip Dasar dalam Membangun Aplikasi Web dengan PHPMaker
  16. Mengenal Multi-Language Property Editor di PHPMaker
  17. Hal-hal Sepele yang Sering Dilupakan oleh Web Developer (Bagian 5)
  18. Mengenal Custom Templates di PHPMaker
  19. Mengenal Extensions di PHPMaker
  20. Menyalin Tabel dan Field dari Dalam Project PHPMaker