Pengelolaan Pengetahuan dan Modal Intelektual untuk Pemberdayaan UKM
Author: Administrator · Published: September 27, 2006 · Category: Knowledge Management
Era globalisasi juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Kemampuan suatu negara di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu faktor daya saing yang sangat penting dewasa ini. Menyadari akan persaingan global yang semakin ketat dan berat, maka perlu perubahan paradigma dari semula mengandalkan pada resources-based competitiveness menjadi knowledge-based competitiveness dapat berwujud berupa teknik, metode, cara produksi, serta peralatan atau mesin yang dipergunakan dalam suatu proses produksi. Secara kongkrit, ,penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki empat (4) komponen penting, yakni perangkat teknis (technoware), perangkat manusia (humanware), perangkat informasi (infoware), dan perangkat organisasi (orgaware).
Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995), alasan fundamental mengapa perusahaan di Jepang menjadi sukses karena keterampilan dan pengalaman mereka terdapat pengelolaan/ penciptaan pengetahuan pada organisasi. Penciptaan knowledge dicapai melalui pengenalan hubungan yang sinergik antara knowledge tacit dan explicit.
Dikutip dari Gauthama (1999), keempat komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
- perangkat manusia yakni penguasaan ilmu pengetahuan,keterampilan serta etos kerja,
- perangkat teknis antara lain mesin dan peralatan yang diciptakan/direncanakan untuk peningkatan nilai tambah atau produktivitas,
- perangkat organisai yang memungkinkan terjadinya peningkatan kinerja dan produktivitas,
- perangkat informasi yang berkaitan dengan teknologi yang akan diterapkan.
Dalam hal usaha kecil dan menengah (UKM), pada umumnya keterampilan yang dimiliki pengusaha dan karyawannya terutama dalam membuat berbagai macam produk yang dapat dikatakan baik termasuk keterampilannya. Namun bicara soal produk keterampilan yang dimiliki secara tradisional (pendidikan informal) tidak cukup, maka diperlukan keahlian khusus, memenuhi standar internasional, termasuk dilandasi oleh pendidikan formal.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode “System Life Cycle” yang terdiri dari lima fase tahapan yaitu: perencanaan; analisa yang didahului dengan studi kelayakan, survai dan wawancara, dibuat desain, tahap implementasi, dan umpan balik dari pemakai (user study and feedback). Hasil yang dicapai adalah kerangka model pengelolaan pengetahuan pada suatu UKM , serta mengembangkan model knowledge sharing untuk mendukung linkage knowledge antar UKM. Strategi UKM adalah perlu menerapkan KM (knowledge management) lewat IRSA (identity, reflect, share, apply).
Download Tulisan Lengkap: bse-kmitb.pdf
Related Articles
- Strategi Pengelolaan Pengetahuan Untuk Daya Saing
- Pengembangan Digital Knowledge- Based (ENABLERs) Untuk Mendukung Kegiatan Ke-LITBANG-an
- Berbagi Pengetahuan: Siapa yang Mengelola Pengetahuan ?
- Penerapan Knowledge Management di Organisasi
- Konfigurasi Dasar PC-Router dengan Windows 2003 Server
- Spiralisasi Pengetahuan: Teknik Menghidupkan Pengetahuan Kita
- Roadmap Perpustakaan Digital Iptek
- Perancangan Aplikasi SmartPhone Android Untuk Pengontrol Lampu Berbasiskan Mikrokontroler (1)
- Algoritma Backward Chaining pada Rule-Based Expert System
- MD5 dan SHA-1 ( Kriptografi Dengan Fungsi Hash )
- Perkembangan Hardware Komputer
- Pengertian VirtualBox
- Istilah-Istilah Komputer dalam Bahasa Indonesia yang Baku
- Pendekatan Knowledge-Base Economy dalam Pengembangan Masyarakat
- Browsing dengan Ubuntu 9.10 dalam Virtual Box dengan metode NAT
- Thomas J. Watson
- Penerapan “Creating Knowledge” Menjadi Model “The Knowing Organization”: Studi Kasus PDII-LIPI
- Mobile Business Untuk Aplikasi Horoscope Menggunakan Web Service dan J2ME
- Penerapan Knowledge Management pada Organisasi
- Teknik Data Mining : Algoritma K-Means Clustering