Traffic Light Berbasis Mikrocontroller ATMEGA 32A
Author: Yakhdi Perari Pinem · Published: January 23, 2014 · Category: Algoritma, Pemograman, Tool, Komputer Dasar, Pemrograman C
Perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah modern, tidak terkecuali peralatan electronik. Hampir semua menggunakan peralatan serba otomatis, misal smart reley/PLC. Smart reley yaitu alat yang dapat di program oleh suatu bahasa tertentu yang digunakan pada proses otomasi. Alat ini memiliki dua tipe yakni tipe compact dan modular. Smart reley ini memiliki fungsi yaitu pengontrol berbasis mokrokontroler yang memanfaatkan memori yang dapat di program untuk menyimpan instruksi dengan aturan tertentu dan dapat mengimplementasikan fungsi khhusus yakni seperti fungsi logika, pewaktu, pencacahan. Cara kerja smart reley ini adalah memeriksa kondisi input.
Perancangan simulasi traffic light ini dirancang secara miniatur. Dalam hal pemrogramannya, digunakan bahasa pemrograman yaitu dengan Bahasa C, dengan menggunakan Aplikasi Code Vision. Dari hasil pembahasan dan pengujian ” simulasi traffic light berbasis mikrokontroler atmega32A”. Program yang dirancang sebelum dimasukkan ke mikrokontroler terlebih dahulu dilakukan uji simulasi dan telah sesuai dengan apa yang diperlukan. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan bahwa, alat ini bekerja sesuai dengan instruksi atau program yang telah di program.
Prinsip kerja alat ini yaitu dimulai dari group satu, dimana lampu penyeberangan akan hijau dan lampu di grup dua, grup tiga, grup empat merah dan sebaliknya di mana di grup satu merah maka salah satu dari grup lainnya menjadi hijau
Pendahuluan
Jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun semakin bertambah. Demikian pula dengan kemacetan kendaraan bermotor juga mengalami kenaikan dan seringnya terjadi kecelakaan bermotor yang disebabkan lengahnya pemilik kendaraan saat memakai kendaraannya. Kondisi ini membuat traffic light menjadi sangat penting, maka diperlukan suatu alat yang dapat membantu pencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan kendaraan bermotor. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi singlechip yang sering disebut dengan mikrokontroler. Pada perancangan dan pembuatan proyek madya alat ini dibuat berupa sistem simulasi.
Di karenakan Dewasa ini pengguna jalan meningkat dengan pesat, baik pengendara sepeda motor maupun pengendara mobil. Dengan banyaknya kendaraan yang melintas diperlukan suatu pengaturan di sebuah persimpangan, baik pertigaan, perempatan dan banyak lagi. Dengan traffic light yang dipasang diharapkan tidak terjadi kemacetan, dengan sistem yang diatur oleh lampu lalu lintas traffic light. Traffic light ini juga mencegah terjadinya kecelakaan. Juga keadaan dari jalan tidak menentu, di pagi hari ramai orang-orang yang berangkat bekerja atau siswa berangkat ke sekolah, saat siang hari sedikit lengang, kemudian sore harinya mulai ramai kembali. Dengan keadaan tersebut maka dibutuhkan traffic light untuk mengatur lalu lintas supaya berjalan lancar
Untuk membuat traffic light kita membutuhkan beberapa alat dan software simulasi untuk perancangannya ,Dimana sistem simulasi ini menggunakan salah satu software simulasi PROTEUS 7.9. Software yang dapat membuat simulasi dengan mikrokontroler. Dengan adanya software ini kita bisa membuat rangkaian dengan cara simulasi sebelum kita membuat rancangan alat hardware dalam suatu bentuk yang nyata.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
- Merancang dan membuat alat untuk dapat bisa mengetahui cara kerja traffic light
- Dapat mengetahui pemakaian software simulasi sebelum membuat hardware sebenarnya
- Sebagai hasil project tugas perkuliahan Mata Kuliah MICROPROSESSOR, yang dibimbing oleh Bapak Drs. Dahlan Sitompul, M.Eng.
1.2.2 Manfaat
- Dengan adanya software simulasi ini akan dapat memudahkan pembuatan hardware
- Memperoleh pengetahuan tentang software simulasi dan cara kerja traffic light
Alat dan Bahan
- Mikrokontroller ATMEGA 32A
merupakan sebuah mikrokontroler low power CMOS 8 bit berdasarkan arsitektur AVR RISC.
Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut:
a. VCC – Tegangan sumber
b. GND (Ground) – Ground
c. Port A (PA7 – PA0)
Port A adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal pull-up resistor. Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin dari port A memiliki fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC (Analog to Digital Converter) sebesar 10 bit. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port A dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel ….
Fungsi khusus port A
Port Alternate Function
PA7 ADC7 (ADC input channel 7)
PA6 ADC6 (ADC input channel 6)
PA5 ADC5 (ADC input channel 5)
PA4 ADC4 (ADC input channel 4)
PA3 ADC3 (ADC input channel 3)
PA2 ADC2 (ADC input channel 2)
PA1 ADC1 (ADC input channel 1)
PA0 ADC0 (ADC input channel 0)
d. Port B (PB7 – PB0)
Port B adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung internal pull-up resistor. Output buffer port B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B digunakan sebagai input dan di pull-down secara external, port B akan mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan.
Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi khusus, diantaranya :
· SCK port B, bit 7
Input pin clock untuk up/downloading memory.
- MISO port B, bit 6
Pin output data untuk uploading memory.
- MOSI port B, bit 5
Pin input data untuk downloading memory.
Fungsi-fungsi khusus pin-pin port B dapat ditabelkan seperti pada tabel
Port Alternate Function
PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB6 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB6 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB5 SS (SPI Slave Select Input)
PB3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)
OCO (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)
INT2 (External Interrupt 2 Input)
PB1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
PB0 T0 (Timer/Counter External Counter Input) XCK (USART External Clock Input/Output)
e. Port C (PC7 – PC0)
Port C adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port C akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port C dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.
Port Alternate Function
PC7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
PC6 TD1 (JTAG Test Data In)
PC5 TD0 (JTAG Test Data Out)
PC3 TMS (JTAG Test Mode Select)
PC2 TCK (JTAG Test Clock)
PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line)
PC0 SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)
f. Port D (PD7 – PD0)
Port D adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port D dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port D digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port D akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.
Port Alternate Function
PD7 OC2 (Timer / Counter2 Output Compare Match Output)
PD6 ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin)
PD6 OCIB (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output)
PD5 TD0 (JTAG Test Data Out)
PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)
PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input)
PD1 TXD (USART Output Pin)
PD0 RXD (USART Input Pin)
- Crystal
- Resistor
- Lampu Led
- Kabel
- IC
- Saklar Button
- Reset Botton
- Papan PCB
- Solder, Timah, Multitester, Tespen
- Capasitor
Download Tulisan Lengkap: yakhdi-TrafficLightMicro.rar
Related Articles
- Resistor Pull Up dan Pull Down
- Netminer, Tool Monitoring Jaringan
- Program Simulasi Jaringan Komputer : Cisco Packet Tracer
- MD5 (Message-Digest algortihm 5)
- Rangkaian Animasi LED 7 Segment dengan Inputan Tombol
- Akuisisi Data dengan PIC 18F4550 melalui AntarMuka USB
- Otomatisasi Jendela dan Lampu dengan ATmega8
- Simulasi Rancang Bangun Rumah Cerdas Berbasis Mikrokontroler ATMega16
- Memasang Visitor Counter di Open Journal Systems
- Tutorial Instalasi Linux Garuda One di PC
- GNS3, Simulator Jaringan Komputer
- Running LED with 7-Segment AT89S51
- Web Counter Google Analytics pada Blog
- Hit Counter Dengan Animation Image
- Menjalankan Simulator Jaringan GNS3
- Menghubungkan CUCM dengan PSTN Gateway
- Perencanaan Jaringan Komputer Menggunakan Cisco Paket Tracer
- Instalasi Ntop di Ubuntu Server
- Kalkulator Digital Menggunakan ATmega 8535
- Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer